Selasa, 12 November 2013

Mahameru

Selamat pagi siang sore malam semua..
Saya mau berbagi sedikit nih, bagi yang tahu film 5 Cm dan bagi yang suka sama Mahameru, ini ada hal-hal yang menurut saya janggal dalam adegan film tersebut. Bukan kritik yah, malah saya sukaaaaaa banget sama film ini. Tapi ada yang janggal aja.
Selamat menyimak..

Tidak semua orang paham bahwa mendaki gunung ‘sungguhan’ seperti semeru itu relatif sulit dan tidaklah semudah ‘wisata alam’ seperti gunung bromo di sebelahnya.
Bahkan, menyebutnya sebagai sebuah tempat ‘wisata’ pun kita perlu berpikir panjang. Tidak, tidak. Saya tidak akan mengkritisi film ini, bahkan saya menyukainya karena 5cm adalah salah satu novel favorit saya. Here’s the point you should consider before reaching Semeru.

1. Menggunakan celana jeans

Jeans, jika terkena air, akan menjadi sangat berat. Keringnya pun memakan waktu lama. Belum lagi saat di packing akan tidak efisien karena terlalu besar.
Mendaki gunung-gunung Indonesia yang notabene adalah hutan hujan tropis, tentu akan selalu bertemu dengan cuaca lembab dan hujan. Pakaian yang basah dan tidak lekas kering bisa mempersulit pergerakan, menyebabkan kedinginan hingga hipotermia, dan akan menambah berat beban yang sudah pasti berat.
Sebaiknya, gunakan celana yang terbuat dari bahan seperti polyster. Selain ringan, bahan tersebut juga cepat kering jika basah. Lebih baik lagi gunakan bahan yang bisa tahan air tetapi tetap breathable, walaupun mungkin dengan harga yang cukup mahal.
Menurut saya, film 5cm ingin tetap terlihat ‘fashionable’ sehingga penggunaan jeans lebih diminati. Ah, tetapi film-film adventure super keren seperti vertical limit atau 127 hours tetap menggunakan peralatan lengkap dan standar kok.

2. Tidak membawa air yang cukup

Ini adegan yang cukup aneh. Saat tiba di kalimati, mereka malah meminta air kepada pendaki lain. Satu setengah liter air untuk berenam, dan mereka langsung naik ke Arcopodo!
Padahal, sumber mata air terakhir ya di kalimati itu.
Jadi, sebaiknya bawa air minimal 2 liter untuk masing-masing orang.

3. Backpack/carrier yang terlihat sangat ringan

Saya nyengir-nyengir saat adegan di stasiun senen ini. Mereka masing-masing muncul dengan backpack-nya yang terlihat kempes. Tas nya Genta masih terlihat gulungan matras-nya yang melompong.
Dan, adegan Ian berlari mengejar kereta dengan membawa carrier besar dan satu kerdus indomie! Hebat banget tenaganya bro!

4. Terlalu memaksakan diri untuk pendaki pemula

Genta adalah seorang leader pendakian yang sangat ceroboh dan mengambil resiko terlalu besar.
Dengan membawa teman-temannya yang baru pertama kali naik gunung, ia langsung mengambil jalan menuju kalimati, tanpa istirahat terlebih dahulu di Ranu Kumbolo.
Memang, dari ranupane (basecamp awal) ke ranu kumbolo hanya 4 jam, pun demikian dari ranukumbolo ke kalimati. Tapi, malam harinya mereka kan menempuh perjalnan ke puncak. Sekuat apapun, melakukan perjalanan dengan jalan kaki lebih dari enam jam menanjak dalam satu hari adalah penyiksaan, setidaknya menurut saya.

5. Informasi yang kurang tepat

“Kalo hujan abu begini apa kita boleh ke puncak, pak?” tanya Riani ke salah satu pendaki di kalimati.
“Oh, boleh-boleh saja. Ini normal. Tapi jam 9 harus kembali ya,” ujar pendaki tersebut.
Kabarnya, setelah siang datang, awan beracun wedhus gembel akan mengarah ke area puncak mahameru mengikuti arah angin. Ini tidak sepenuhnya salah. Tapi, setelah saya membaca artikel tentang Mahameru, angin bisa berubah kapan saja tanpa mengenal waktu.
Satu hal lagi, puncak Mahameru sebetulnya ditutup untuk pendakian. Tertulis jelas di peraturan TN semeru pendakian hanya dibolehkan sampai kalimati. Lebih dari itu, pihak taman nasional tidak bertanggung jawab. Kita bahkan diminta untuk menandatangani surat perjanjian di atas materai bahwa akan selalu menaati peraturan tersebut. Pada musim ramai, memang ada ranger yang menjaga pendaki agar tidak ke puncak. Selain itu, cuma kesadaran dan disiplin kita yang menentukan.

6. Berenang di Ranu Kumbolo

Jelas-jelas tertulis di peraturan pendakian, dan juga papan larangan disana. DILARANG BERENANG DI RANU KUMBOLO.
Pernah ada kejadian orang yang tenggelam di Ranu kumbolo ini. Pokoknya, keselematan itu yang utama. Tidak usah merasa sok-sok jagoan kalau digunung, atau dimanapun.

Yah, begitulah sedikit yang saya ketahui tentang  Mahameru. Utamakan keselamatan kita. Kalo ada yang mau kesana, inget-inget aja 3 poin penting ini :
1. Jangan tinggalkan apapun kecuali jejak
2. Jangan ambil apapun kecuali foto/gambar
3. Jangan membunuh apapun kecuali waktu.

Makasih udah baca. Sampai ketemu lagi di postingan berikutnya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar